Peradaban Cinta Dunia Takut Mati
Saudaraku, ingatlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ada dua buah nikmat yang kebanyakan orang terperdaya karenanya; yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari [6412] dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, lihat Fath al-Bari [11/258])
Teknologi yang ada bagaikan pedang bermata dua
dia bisa berguna bagi kita tapi juga bisa membunuh diri kita perlahan namun pasti
Sungguh jika saja kasur-kasur empuk ini tak pernah ditemukan
barang-barang duniawi penyebab iri dengki dan lalai tak pernah di buat
apakah kita masih akan tetap berdiri kokoh dalam sholat kita??
Atau malah sholat kita berTuhan pada berhala-berhala dunia
yang bentuknya bermacam, bahkan kita banggakan ke mana jua jiwa kita ini berjalan di atas bumi dengan sombongnya…
Tuhan-tuhan yang tak bisa menolong di hari pembalasan akhirat itu akan dikumpulkan dan akan ditanya siapa saja yang menyembahnya, dan pasti akan dilemparkan ke dalam Naar….
Siapakah Tuhan-tuhan itu??
Apakah semua berhala ciptaan iblis dengan berbagai tipu dayanya…
Yang akhirnya membuat manusia serakah
memasang harga dirinya demi dunia
membuat jiwa bermegah-megahan dalam kemewahan
menghamba pada ciptaan baru yang super mewah
dan bangga sombong dengan kekayaan duniawi
Wahai jiwa-jiwa yang miskin yang merasa kaya dan tertipu dunia
jikalau dirimu hartamu dan jiwamu kaya
pastilah tak pernah kita dapati orang-orang kelaparan…
Sengsara di pinggir jalan
Yatim tersesat dalam jalan setan
anak-anak jalanan jadi berandal
wanita-wanita ditinggal suaminya
Kehormatan tak dijual semurah sembako
karena kekayaan hatimu dan hartamua tentu akan dapat mengenyangkan apra fakir miskin… para jiwa yang masih menghamba dunia
Hamba dunia yang menuhankan kehidupan….
Kalo tidak kerja aku tidak bisa hidup…..
Padahal Yang kasih kita hidup siapa Allah… kamu lupa ya??
atau kamu memang sudah tersesat jauh
Ingatlah masa lalu
masa yang meyenangkan
ketika jiwa anak-anak desa masih suci tak tergerus nafsu dunia
kita pasti dengan bangga akan berlomba dlama kebaikan
saling memberi saling berbagi
Ingatkah sepotong ubi rebus yang kau bagi pada sahabatmu??
Ingatkah tangan mungilmu yang menggandeng sahabatmu di pematang sawah?
Ingatkah dirimu tanpa pamrih membantu orang tuamu??
Ingatkah ketika jiwa bebas bermain di sungai menikmati kicauan burung
makan bersama kambing gembala
berteduh bersama burung-burung sawah
dan bernayanyi bersama mendung dan hujan
Hei jiwa bebas ke manakah dirimu pergi??
Ke mana jiwa yang dahulu sangat gemar menyerahkan diri pada Allah
ke mana jiwa itu??
Apakah jiwa itu telah sesat dan menghamba dunia??
Dirimu telah menjadi salah satu pasukan iblis
Yang berjuang dengan gigih demi gaji fantastis
atau pangkat tertinggi, atau tipuan gelar ilmu
atau kau malah jadi penipu, bahkan penunggu riba para ahli dunia
hei jiwa-jiwa pecinta peradaban dunia dan takut mati….
Yang merasa hidup selamanya dan angan panjang tersesat…
akankah kita akan terus menjadi pemuja dunia
pejuang peradaban cinta dunia
dan akhirnya takut akan kematian??
Segala upaya dan daya dikerahkan agar serasa hidup muda berseri
padahal esok kita akan mati
tidur bersama ulat dan belatung
menanti hari pembalasan
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi“
Iblis dan bala tentaranya telah merancang sedemikian rupa dunia ini indah
membuat rupa-rupa berhala dalam berbagai bentuk dan lambaian kenikmatan
serta kemudahan dunia
akhirnya kita terjerambab jauh dan merasa bahwa semua benar
langkah yang telah kita tapaki ini benar dan mendapat restu Ilahi
Padahal kita selalu melalaikan sholat
karena benda-benda dan semua perhiasan dunia
apakah benar apa yang sedang kau tapaki dan langkahkan??
Apakah memang ini peradaban yang kita dambakan di dunia ini?
Peradabaan pemakmur bumi??
Atau peradaban perusak bumi
Peradaban cinta dunia??
Hai jiwa
berdoalah kau tak silau dunia
menganggap jika memiliki ini akan begini
memiliki itu akan begitu dan rupa-rupa hasrat nafsumu….
Padahal sejatinya kamu hanya memiliki detik ini
jika kalu lepas detikmu nafasmu
dan lupa dari mengingat Allah
Akankah kita akan kembali pada tempat yang terbaik??
Ini hanyalah nasehat kecil dari seorang ahli neraka
Yang sudah diperingatkan dan diancam dengan Neraka
Namun tetap saja terlalaikan….
Padahal jiwanya tak pernah sudi mau hidup di neraka
Tapi daya juangnya tak seberapa
Dan terjuntai kenikmatan dunia
akhirnya takut mati
lalu bagaimana kita bisa melepas semua pernagkap setan ini
jika kenikmatan selalu kita kufuri….
Dinegeri yang lain mereka berada di garda depan dalam keadaan tak nikmat pun
keimanan mereka kokoh dan jalan juang merekalah yang nyata
Sedang kita yang bertelkan diapn-dipan empuk, dan menikmati sungai” dunia
Menikmati Replika surga Indonesia malah terbawa arus dunia
dan jadi hamba dunia
pengen ini pengen itu nafsu tiada henti…..
Sungguh peradaban cinta dunia ini
membuat jiwa takut pada kematian
dan memperturut nafsu dan syahwat….
Matilah abadi jika kita tak taubat dan berhenti maksiat
mari kita sholat yang terhebat sebelum terlambat
terlambat jiwa terlalu mencintai dunia sesaat
#indonesiasholat
#indonesiaselamat
“Jadilah engkau di dunia seperti layaknya orang yang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan jauh.” (HR. Bukhari [6416] dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, lihat Fath al-Bari [11/263])
Di Jahannam juga terdapat lembah Al-Ghayy, yaitu lembah di dasar Jahannam yang dialiri nanah bercampur darah dari para penghuni neraka. Lembah ini disediakan Allah kepada mereka yang meremehkan shalat dan mengikuti syahwatnya. (Lihat QS. Maryam: 59).
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah sekedar kesenangan sementara, dan sesungguhnya akherat itulah negeri tempat tinggal yang sebenarnya.” (QS. Ghafir: 39)
Rasulullah SAW bersabda “manusia itu pasti tua, ada 2 yang tidak pernah tua yaitu rakus dan angan-angan“
Masa yang penuh kenikmatan ini sudah datang, dan bersiaplah jangan mudah setan menyesatkan.. selamat berjuang saudaraku….
Rasulullah saw bersabda: “Apabila umatku sudah mengagungkan dunia maka akan dicabutlah kehebatan Islam, dan apabila mereka meninggalkan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar, maka akan diharamkan keberkahan wahyu, dan apabila umatku saling mencaci, maka jatuhlah mereka dalam pandangan Allah.” (HR Hakim dan Tirmidzi).
ISLAM TIDAK MEMERINTAHKAN UMATNYA MENINGGALKAN DUNIA. TAPI, UMAT ISLAM DIPERINTAHKAN UNTUK MENAKLUKKAN DUNIA, UNTUK MELETAKKAN DUNIA DALAM GENGGAMANNYA, BUKAN DALAM HATINYA.
Rasulullah saw bersabda, “Kalau begitu, bergembiralah dan berharaplah memperoleh sesuatu yang melapangkan diri kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (Hadits riwayat Muslim (2961) dan al-Bukhari (6425), dan Ibnu Abi ad-Dunya dalam kitab tentang Zuhud hal. 73)