saat kita menjadikan keinginan kita menjadi Tuhan,
tempat bergantung dan menyandarkan kehidupan dunia…
saat itulah kita telah tersesat lebih sesat dari binatang” ternak
dan kelak kita benar-benar merugi,,..
maka jangan jadikan mimpimu tuhan yang khusuk dalam menyembahnya..
Jangan bermimpi dan menjadikan mimpi dan impianmu jadi tuhan atau kelak kita akan benar” merugi…..
masih punya mimpi dan sangat bernafsu mengejarnya…
waspadalah dengan jiwamu yang akan makin sesat dan jauh tersesat…
Jangan jadikan nafsu dan keinginan tuhan,…
atau kelak kita akan merugi…
seakan” semua amal mulia
namun ternyata dihempaskan dan dilemparkan tak dianggap…
Menjadikan hawa nafsu sebagai tuhan menempatkan keinginan-keinginan duniawi sebagai prioritas kehidupan. Sementara kepentingan Akhirat terabaikan.
Fenomena ini dapat kita rasakan dalam kehidupan modern ini di mana banyak dari kita manusia disibukkan oleh aktivitas duniawi, siang malam bekerja untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, tetapi lupa kepada Allah.
Orang-orang seperti ini, secara lahiriah, terlihat bahagia di dunia; namun secara hakikat jiwa ini menderita, jiwa ini hampa, pikiran kalut kacau, dan di Akhirat kelak akan sengsara.
Ini semua disebabkan diri telah dikuasai hawa nafsu; dan nafsu menguasai segalanya. Dalam konteks ini, telah menjadikan hawa nafsu sebagai tuhannya.
Jangan jadikan hawa nafsu kita pemandu hidup kita sob….bersihkan hati dan jiwa… karena malam ini kita akan mati dan tak ada yang pernah jamin besok hidup kembali…..
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?”
“atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).”
Q.S Al-Furqan 43-44
angkisland 