Negeriku Telah Membuat Jiwaku Liberal

Ketika membuka mata di dunia, kita tak pernah akan menyangka akan dilahirkan di mana dalam keadaan apa? Namun berbahagialah bagi jiwa yang sejak lahir telah dilahirkan dalam sebuah anugerah dan ramhat yang amat besar yakni Beriman. Meyakini bahwa ada Tuhan Yang Ahad Tunggal yang mengatur alam raya ini, meyakini akan datang hari pembalasan.

Bersyukur salah satu negeri yang membuat banyak manusia dilahirkan dan menjadi negara nomer satu yang penduduknya menganut banyak agama Islam, agama penyerahan diri pada Tuhan Yang Satu tidak beranak dan diperanakkan, dan tiada apapun yang setara denganNya.

Namun yang menjadi masalah yakni, negeri ini sekaan mempunyi kekuatan besar dengan penganut Islamnya yang besar. Namun ternayta kosong dan hampa dengan makna islam itu sendiri. Islam yang dianut di negeri ini hanya sekedar tradisi pajangan yang dengan berbagai macam simbolnya, namun lemah dalam hal keimanan tersendiri.

Sejak kecil pun sejak dinegeri ini kita telah dibalut dengan nuansa yang liberal, sobat tau kan apa itu liberal?

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.

Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas. Banyak suatu negara yang tidak mematuhi peraturan tersebut

Maka dari itu secara sadar dan tidak sadar bila kita jauh dari agama, dari keimanan maka kita akan menjadi salah satu manusia yang berfikir liberal. yup itulah bangsaku itulah negeriku.

Sesuatu yang dianggap benar bukan lagi dilihat dari pandangan agama, namun dari pandangan mayoritas atau kebanyakan yang mempercayainya. Padahal banyak belum tentu benar kan?? semua pasti setuju jumlah tidak tentu menunjukkan kebenaran.

Sejak zaman dahulu pun hal itu tak berlaku, sebut saja Zaman Nabi Nuh AS berap banyak umatnya yang mengikutinya?? bahkan hingga hampir 1000tahun Nabi Nuh AS hidup hanya ada bebrapa saja yang mengikutinya, lalu di mana manusia kebanyakan pada saat zaman itu??

Dizaman ini kini pun kita memasuki fase itu, dimana keimanan kita benar-benar diuji, hidup dinegeri yang merdeka abis, bahkan buat dosa apa saja bisa, atau bikin pahala apa aja juga bisa, sungguh kita harus banyak bersyukur atas negeri ini.

Sungguh kebenaran akan agama yang dianut kebanyakan rakyat dinegeri ini, yakni Islam akan benar-benar terbukti saat Nabi Isa AS dalam kepercayaan Islam beliau masih hidup dan sekarang berada di langit. Maka kita hanya patut untuk mengimaninya, kita pun semua menunggu kebenaran hal itu.

Jadi tidaklah heran bila bangsa yang tak percaya hal itu diberikan ilmu yang luar biasa untuk bisa menembus langit. Mungkin mereka ingin buktikan  ekali lagi kalo bumi yang mereka kira kotak eh ternyata bulat, Nabi yang dianggap sudah mati akan dibuktikan masih hidup dengan mereka terbang sejauh-jauhnya ke langit mungkin hendak membuktikannya masih hidup atau sudah tiada.Yah jadi jangan geran bila allah berikan mereka kecerdasan luar biasa dapat membuat benda-benda dpat menembus langit.

Lalu bagaimana posisi kita dinegeri yang full arus liberalisme ini?? apakah kita akan menjadi pengikut yang menolak keyakinan ini atau yang iman, layakanya banjir Nabi Nuh yang tak ada yang tahu akan terjadi atau tidak, namun Nabi Nuh tetap membuat perahunya.

Maka tak ada kata lain selain menyelamatkan diri bersama memasuki bantera yang dibawa Rasul, yang diajarkan Bapak Para nabi Nabi Ibrahim AS, bapaknya Ishak bapaknya Ismail, moyangnya Nabi Muhammd SAW moyangnya Nabi Isa AS.

Yang mana Nabi Ibrahim berkata, bahwa dirinya berlepas diri dari segala kesyirikan dan penyembahan selain kepada Allah SWT. Maka kita pun juga harus begitu, berlepas diri dengan segala kesyirikan.

namun sayang negeri ini membuat samar apa itu makna kesyirikan, negeri yang membuat rakyatnya tak mengenal syirik. Bahkan alat-alat kesyirikan dijaga dan dilestarikan. Kita lihat sejak kita sekolah kita malah diajak buat melihat dsb, meski bagi yang tahu akan hakikat syirik maka itu akan dapat membuat menambah iman dirinya jadid apat membayangkan hal-hal yang syirik. Namun kalo yang tidak, bahkan bisa terkagum dng hal tersebut.

Padahal kita bila membenci kesyirikan kita hendaknya membenci hal itu pula, kita harusnya benci dengan berbagai macam hal yang menyekutukan tuhan. Tapi sayang kita lahir di negeri liberal, maka membenci hal tersebut dikatakan tidak baik, bahkan jangan membenci,. Kita memang dilarang membenci sesama manusia, namun kita boleh membenci sesuatu hal yang hal itu menyekutukan Allah.

Dan kita harus benci itu. Karena itu wujud kita mengikuti Nabi Yang Ummi, Bapak Para Nabi Ibrahim. Lalu kalo dalam hati kita gak ada benci dng kesyirikan?? berarti negeri ini memang sukses membuat rakyat bodohnya menjadi liberal.

Yah semacam saya, yang tak apalah berkomunikasi dengan lawan jenis yang bukan mahram, tak apalah saya main ke candi-candi itu kan keren hebat yang bikin, tak apalah saya nyontek kerjaan teman, tak apalah saya nyogok sana nyogok sini,yah kita memang dijadikan oleh negeri ini liberal.

apalagi manusia indonesia yang sekolah di sekolah negeri, bahkan pendidikan agama nomer sekian, praktek ujian sholat pun hanya kejar nilai bukan kejar bagaimana dengan sholat yang baik benar dan khusuk…
ahh sudahlah ini hanya celotah geje anak yang negerinya menjadikannya liberal, sungguh ini ujian bagi kita dinegeri ini, kita terkecoh dengan banyaknya jumlah, kita hanya bisanya ikut-ikutan kita hanya bisanya senang doank, yang penting ibadah, tanpa kita tahu apakah hal itu ada benar-benar ilmunya atau tidak.

Jare mbahe, jare Kraton , jare tradisi, dan sebagainya, sudahlah ku salah satu liberal yang ada di negeri ini, namun ku masih memiliki sedikit iman, aku sadar dosa, aku tau ini salah dan benar, ingin rasanya berhenti dan hidup lebih Iman, namun sayang negeriku membuatku jatuh dalam jebakan-jebakan liberal demi liberal…

Namun hal itu tak akan kurelakan bagi anakku bagi generasi selanjutnya, mereka harus tau bahwa setan itu bukan hanya kisah di negeri dongeng, namun setan itu ada nyata, bahkan di negeri surga ini setan itu benar-benar ada membuat kita banyak terjerumus bahkan kita sudah punya tabungan dosa disalah satu jeratnya…

Sungguh bila kita sadar kuta harus perbaiki diri kita sendiri agar tak terjerumus dalam arus liberal yang menipu dengan banyaknya adalah kebenaran,… padahal banyak bukan tentu benar… mari kita waspada dengan negeri kita ini… karena yang terlihat keren belum tentu itu akan bawa kita ke surga… bukankah Nabi akhir zaman menolak kasur empuk dan singgasana emas…

 

 

Umar r.a bercerita, “Saya mengucapkan salam kepada beliau kemudian bertanya, “Apakah engkau telah menceraikan isteri-isteri engkau?” Nabi saw. menjawab, “Tidak.”

Saya merasa sedikit lega. Sambil bercanda saya mengatakan, “Ya Rasullullah, kita adalah kau Quraisy yang selamanya telah menguasai wanita-wanita kita. Tapi setelah kita hijrah ke Madinah, keadaannya sungguh berbeda dengan orang-orang Anshar, mereka dikuasai oleh wanita-wanita mereka sehingga wanita-wanita kita terpengaruh dengan kebiasaan mereka.”

Nabi saw. bertanya,”Mengapa engkau menangis?”
Saya menjawab,”Bagaimana saya tidak menangis, Ya Rasullullah, saya sedih melihat bekas tanda tikar yang engkau tiduri di badan engkau yang mulia dan saya prihatin melihat keadaan kamar ini. Semoga Allah mengaruniakan kepada tuan bekal yang lebih banyak. Orang-orang Persia dan Romawi yang tidak beragama dan tidak menyembah Allah, tetapi raja mereka hidup mewah. Mereka hidup dikelilingi taman yang ditengahnya mengalir sungai, sedangkan engkau adalah pesuruh Allah, tetapi engkau hidup dalam keadaan miskin.”

Ketika saya berkata demikian Rasulullah saw. sedang bersandar di bantalnya, beliau bangun lalu berkata, “wahai Umar, sepertinya engkau masih ragu mengenai hal ini. Dengarlah, kenikmatan di alam akhirat, tentu akan lebih baik daripada kesenangan hidup dan kemewahan di dunia ini. Jika orang-orang kafir itu dapat hidup mewah di dunia ini. Kitapun akan peroleh segala kenikmatan tersebut diakhirat nanti. Disana kita akan mendapatkan segala-galanya.”
Mendengar sabda Nabi saw. itu saya hanya menyesal, lalu berkata “Ya Rasulullah, memohon ampunlah kepada Allah untuk saya. Saya telah bersalah dalam hal ini.” (alfath)

#IndonesiaBertauhid

A photo posted by Indonesia Bertauhid (@indonesiatauhid) on Apr 19, 2016 at 4:39pm PDT

 

 

11 thoughts on “Negeriku Telah Membuat Jiwaku Liberal

  1. Wol

    Dulu saat hobi nya tiap minggu jalan-jalan…pulau sebelah yang jadi acuan tempat-tempat baru.Setelah sadar bahwa sebenarnya bukan kurang piknik tapi kurang dzikir pulau ini menjadi salah satu bagian referensi tamasya hati.Semoga istiqomahnya update blog ini gak kalah sama pulau sebelah punyamu.Aamin.

    1. wah saya malah tau ada komunis yg liberal mas… wah nambah sedih T.T kalo liberal mah masih ngaku punya tuhan wah lha kalo yg komunis wah ternyata sampe biaya jalan” negra waduhhh baru tau saya mas

  2. dullah

    wah berarti melestarikan candi salah satu perbuatan syirik ya? terus yg jd arkeolog itu bakal masuk neraka semua ya? eh btw pengertian syirik dalam ilmu fiqh apa sih?

    1. wallahualam pak/mas saya gak tahu.. saya juga gak tau masuk neraka apa enggak.. entah niatnya jadi arkelog juga karena apa.. semua kan trgntung niat to pak mas… yg saya tau saya pun diancam neraka abis bikin post ini jadi cuma bisa berdoa dijauhkan dari syirik yg gak diketahui samar… bersembunyi dalam hati… dan setiap dosa yg dibuat kan tmptnya dineraka jadi yah siap” dng dosa” kita di masa lalu… dan sy juga g tau buat post ini saya bakal dosa apa enggak… maaf bila ada kata ygs alah dari saya… smga Allah trs curahi hidayah jdi say makin tahu ilmu” mana yg Allah larang dan bolehkan… maaf sy blm bnyk ilmu fiqhnya mngkin bisa di searching di http://www.yufid.com saja.. utk masalah pengertian syirik…. smga ketemu…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s