Hidup di Negeri Di mana Agama mudah dilupakan

Indonesia, sebuah negeri replika surga yang amat menawan kemegahan keindahan kemiripan yang amat sangat dengan penggambaran surga dalam kitab suci. Sungguh amat mudahlah kita untuk dapat menerjemahkan surga dari ayat quran dengan ayat yang ada di alam raya Indonesia ini, betapa bodohnya kita bila kita tak makin mantap dengan keimanan kita???

Namun sungguh kita akan tertipu bila kita hanya robot bodoh yang pandai berjalan namun tak pernah membaca. Berjalan itu perlu namun membaca untuk mengetahui ke mana kita berjalan itu sangat diperlukan. Karena kita manusia, kita akan lupa dengan jalan yang dan bacaan yang mana yang telah kita baca.

Bila kita hanya asal berjalan dinegeri yang amat surga ini, maka kita akan terpedaya akan terpesona, menganggap kita telah di surga, kita melakukan apa saja, yang penting senang yang penting bahagia. Tidakkah kita sadar bila kita benar-benar beriman kesenangan dan kebahagian di dunia ini, hanyalah sebuah peluh yang perlu di usap untuk dirasakan basahnya jiwa yang telah lelah diterpa berbagai ujian. Dan tentu kelak semua kenikmatan akan ditanyakan??

Bahaya bila kita benar-benar mengaggap jiwa telah berada di surga, waspadalah negeri ini amat surga. Merdeka dalam berbuat dosa, dosa apa saja kita bisa buat, terjerumus dalam ujian apapun semua ada, yah kita di Indoenesia, negeri merdeka negeri buat dosa kapan saja. Negeri di mana kita juga bisa berlomba raih pahala dengan cara apa saja.

Kawan tapi ingatlah ini semua ujian, bila kita lalai dengan hati kita dan berhenti membaca dan sudah puas dengan hidayah yang ada maka kita akan tersesat jauh lenih jauh dari sebelumnya kita menemukan jalan.

Jangan puas dengan hidayah yang ada teruslah berdoa kawan, teruslah meminta untuk diberikan jalan yang lurus dan sebaik-baik karuniaNya. Mari terus berdoa dan jangan lupa untuk membaca.

Karena bila kita tak membaca lagi kita akan melupakan agama kita, karena negeri kita ini amat sangat surga. Sungguh tiap detik bila kita kejar harta dan dunia di negara ini, maka makin lama agama kita akan makin lupa dan hilang dari ingatan, sampai iman tak tersisa lagi tertancap dalam dada Naudzubillah.

Waspadalah kawan waspadalah,,.,, ketika jiwa berkata semoga banyak manusia yang suka dengana apa yang aku buat, ketika itu kita telah terjebak oleh negeri kita, dan agama kita perlahan-lahan kita lupa.. teruslah ikhlas katakan dalam hati lillah lillah lillah dan jangan sampai terhanyut terpedaya setan laknat yang berkata… inis emua karena aku… ini hanya aku yang bisa… atau pun banyak manusia akan suka… sudah tutp semua bisikan itu dan katakan lillah… ikhlas terus diperjuangkan…

Semoga jiwa kita bukan jiwa yang pagi iman, siang separo iman, malam tak beriman… semoga negeri kita tak membuat kita munafik, karena kelelahan memburu cetak biru kesuksesan negeri ini, hingga segala cara dilakukan, hingga kita lupa agama kita, hingga kita terkapar tak berdaya di sholat shubuh kita dan kejayaan itu tak akan prnah ada bila kita lalai…Naudzubillah….

Jangan biarkan negeri ini yang amat replika surga ini membuat kita terlena hingga kita melupakan agama kita…

Sungguh bukankah asal agama dan ajarannya itu baik… maka kembali pada agama adalah kebaikan… namun negara?? iya negara?? apakah negara kita sudah baik?? bila kita kembali pada negara… akhirnya hanya terlena oleh surga semu yang amat menggoda ini dengan segala apapun cara direngkuh untuk puaskan nafsu… maka jangan kembali pada negara… namun kembali pada agama… pada kebaikan… pada sesuatu yang baik… dan kita pelajari dengan sungguh-sungguh agama kita… maka negara akan kokoh mengikuti kebaikan…

Karena mencari pokok dari segala masalah lebih mudah menyelesaikan segala permasalahan daripada kita terlelahkan dengan masalah yang menipu dan bukan rencana besar…

Jangan terlena dengan negeri yang amat surga ini… kita masih harus beragama… untuk mencapai surga yang masih jauh dan panjang perjalanan kita untuk mencapainya… Jangan terlena, wahai jiwaku kau pun jangan terlena,,, karena kau telah terancam neraka…

kita mulai lupakan agama, karena kita anggap telah berada di surga… jangan terlena dengan kesuksesan dan kemegahan kenyamanan semu yang dunia ini silaukan dalam hati dengan cetak biru negeri ini yang amat terpuja dengan arti kesuksesan sebuah jiwa…

Waspadalah waspadalah… saat kita melihat orang lain bahkan diri kita dari tingginya pangkat jabatan harta kekayaan, keturunan rupa dan tubuh menawan,,, waspada sob… 3/4 agama kita telah hilang… lalu ke mana agama itu?? yg akan ditanya setelah kita tiada nanti….

“Waspada dan jauhi al-kibr (sombong), karena sesungguhnya Iblis terbawa sifat al-kibr sehingga menolak perintah Allah subhanahu wa ta’ala agar bersujud (menghormati) kepada Adam ‘alaihis salam. Waspada dan jauhi al-hirsh (serakah), karena sesungguhnya Adam ‘alaihis salam terbawa sifat al-hirsh sehingga makan dari pohon yang dilarang oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Waspada serta jauhi al-hasad (dengki), karena sesungguhnya kedua putra Adam ‘alaihis salam salah seorang dari keduanya membunuh saudaranya hanya karena al-hasad. Ketiga sifat tercela itulah asal segala kesalahan (di dunia ini).” (HR Ibnu Asakir dari Ibnu Masud, dalam Mukhtaru al-Ahadits).

(Kepentingan akhirat itu lebih baik bagimu daripada kepentingan dunia) (QS Adh-Dhuha,[] : 4).

Mari kita baca kitab suci kita sob sampai selesai dan kita renungkan kembali keimanan kita dengan agama kita, dan sudah sejauh manakah kita telah jauh berbelok bila kita tak di jalan yang lurus?? saatnya kembali dan makin banyak membaca… menjadikan kita menjadi pembaca selamanya… murid yang terus berguru dan berguru untuk terus bertanya dan tak lelah bertanya pada setiap hikmah yang diberikan…

Dan jangan sampai kita jadikan agama hanya untuk mengejar nilai layaknya di sekoah-sekolah yang hanya menjadi ilmu tanpa nasehat dan kita amalkan, bila kita berhenti membaca maka kita akan menjadi robot yang tercetak birukan sebuah peradaban yang menuju akhir zaman yakni matahari terbit dari barat…

Terus membaca membuat kita tidak akan lupa… berhenti membaca maka kita akan makin lupa dan lupa…. jangan sampai kita lupakan  Rabbana wa lakal hamdu…

Jika imam bangkit dari ruku’, maka bangkitlah. Jika ia mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah (artinya: Allah mendengar pujian dari orang yang memuji-Nya) ‘, ucapkanlah ‘robbana wa lakal hamdu (artinya: Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji)’.”  (HR. Bukhari no. 689 dan Muslim no. 411)

selamat menikmati negeri indonesia negeri yang amat surga yang agama kadang mudah dilupakan… yah termasuk kita yang imannya masih meragukan.. benarkah kita beriman dan mana buktinya??? saya ingatkan jiwa saya yang hina ini juga… hei jiwa buktikan imanmu buktikan langkahkan kakimu penuhi seruan kemenangan dari Rabbmu dan berjuanglah ikutilah Rasulmu,,,

Terus merasa bodoh dan terus menjadi siswa yang terus belajar,d an jangan kita tertipu dengan negeri kita yang amat surga ini amat sangat melalaikan untuk leha-leha…

 

 

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s