Sa’ Iki wis Ora Koyo Mbiyen, begitulah sebuah kalimat yang saya dengar pagi ini, di sebuah pasar tradisional di Jogja. kalimat yang menggelitik saya untuk beropini membenarkan apa yang kalimat itu lekat dalam hati saya.
Ya kita harus jujur, kita sudah hidup di zaman yang berbeda. Kita yang di kota tak dapat menikmati menggembala kambing di padang-padang yang lapang, kita tak dapat lagi kapan saja menikmati sungai yang jernih. Kita kini hidup di zaman serba terjerat oleh sebuah kekuatan yang amat sangat lekat ini.
Di mana zaman ini tersamarkan dengan berbagai macam hal yang berlabel baik. Maka kita harus sadar makin majunya zaman, maka bisa jadi hal yang baik dna makna kebaikan itu akan bergeser. Maka kita harus tau apakah itu kebaikan yang sejati.
Kebaikan yang sejati bagi orang yang beriman mutlak sesuai dengan apa yang Tuhan harapkan pada hambanya, dan bukan pada apa yang manusia katakan. Bila manusia berkata itu baik namun Tuhan tak anggap itu kebaikan maka semua yang dikatakan manusia akan terpental.
Maka sebelum kita memutuskan sesuatu itu baik, maka ingatlah apa yang tuhan pesankan kepada kita, tapiaaa gimana aku gak tau tuhan pesan apa kepadaku?? Maka bacalah sob, bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakanmu… Maka akan engkau sadari apa yang Tuhan inginkan padamu…
Bukan hanya hati yang kosong lalu nafsu masuk mengelabuimu di zaman ini dengabn kebaikan semu. sungguh bila jiwa kita sudah mersa baik maka untuk memperbaiki hati itu akans angat sulit. Maka jagalah hati yang terus merasa bukan orang baik maka kita akan selalu selamat ketika hidayah tercurahkan dalam sanubari kita, dan kita akan tersadar apa yang telah kita lakukan ternyata sebuah kesalahan dalam kehidupan.
Tidaklah usah sedih sob, karena hanya setan yang ingin buat kita sedih dan berputus asa. Bahagilah kamu hidup di jaman yang ujiannya benar-benar nyata ada di sekitar kita, amat sangat bisa kita lihat apa itu sebuah pergeseran jaman dengan makna kebaikan. Allah masih sayang dengan kita dengan ujian yang tak berhenti ini hingga kita tiada nanti.
Maka sebelum jaman ini makin jauh bergeser sadarkan dirimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan terus periksa hatimu agar tak merasa yang terbaik, bantahlah hati yang berkata aku yang terbaik, karena bila kau turuti bisikan itu kita akan makin jauh tersesat.
Sungguh kita hidup di zaman yang mulai mengatakan bahwa semuanya baik, namun semua kebaikan itu belum tentu baik lihatlah dalam kaca mata masa yang di depan nanti. Celakalah diri kita bila selama kita hidup ternyata apa yang kita lakukan ini adalah sebuah jalan yang membuat banyak anak manusia tersesat jauh dari kebaikan yang Tuhan perintahkan.
Karena di zaman ini keburukan mulai bersembunyi tersamarkan dalam kebaikan. Menjadi sadar dan mengalah harus terus kita sadarkan hati kita, bahwa kita tak boleh egois dengan hidup kita saat ini. yang harus di kenang di dunia, tidak harus kita menjadi di kenang di dunia, namun cukuplah kita berkenang nanti di akhirat.
Bila kita masih berjiwa ingin dikenang menjadi besar di dunia ini, maka waspadalah setan mulai menyusup menyusupkan sebuah angan kosong dan hampa. Bahkan lebuh baik katakan pada setan itu aku tak perlu menjadi besar di dunia ini. Karena dunia ini akan ku tinggalkan.
Karena hidup kita tidak hanya saat ini, di masa yang akan datang bila sampai terjadi diri kita jiwa kita di puja manusia, disembah manusia seanjutnya, di elu-elukan dan berlebihan dalam mengenal kita, maka bisa jadi segala kebaikan yang di masa kita sekarang kita lakukan adalah sebuah kesesatan di amsa yang akan datang.
Sungguh Jaman ini sudah gak seperti dulu, jaman ini adalah jaman ketika orang yang telah mati bisa di hidupkan kembali, layaknya kartini, dan orang-orang yang di anggap pahlawan itu, apakah mereka sudah di jamin surga??
Maka sob, mari berjuang untuk berhenti mengehntikan semua ini, apakah kita tak takut bila suatu hari nanti akan ada Latta, Uzza, Manna, yang mereka adalah orang yang baik di zamnnya, orang yangs holeh di zamannya namun setelahs ekian tahun mereka mati, mereka di jadikan sesembahan patung yang di puja” manusia” bodoh yang enggan membaca.
Semoga kita terhindar dari kesyirikan yang tak pernha kita ketahui, karena hidup kita tak hanya hari ini, akan datang masa di mana orang yang telah mati akan dihidupkan lagi oleh setan-setan pengikut Dajjal, iya kita telah terjebak dalam kebaikan yang sejatinya keburukan.
Lalu tak ada jalan lain kecuali untuk terus berdoa agar terselamatkan dari zaman ini. Zaman di mana kebaikan ini bisa jadi keburukan suatu hari nanti, sungguh egois bila kita hanya memikirkan kejayaan kiat saat ini namun tak pernah memikirkan keburukannya di amsa yang akan datang. sungguh kebaikan ini bisa jadi keburukan suatu zaman nanti bila sampai kita di elu-elukan dan disembah…
Maka jiwa ini hanya manusia biasa yang telah terancam berbagai peringatan dan neraka… Lalu mengapa masih berharap?? malah jiwa ini yang butuh doa-doa kebaikanmu sobat, doa-doamu agar kita selamat bersama dari zaman ini, dari semua kenikmatan ini, dari neraka yang menyala-nyala, sungguh jiwa inilah yang butuh doa kebaikan agar tuhan Yang menguasai kapal-kapal yang berlara di lautan bagaikan gunung” sudi ampuni segala apa yang kita kerjakan tanpa kita ketahui apakah itu akan ajdi keburukan di suatu zaman nanti apa tidak.. maafkan maafkan jiwa yang bodoh dan tak berilmu di zaman akhir ini… zaman di mana manusia mengejar kemuliaan di masanya hidup namun tak oernah pikirkan keburukan saat dia telah mati nanti…
Zaman di mana keburukan dianggap kebaikan, dan bahkan dalam kebaikan bisa jadi ada keburukan…
Maka hanya terus berdoa agar diberikan petunjuk jalan yang luruslah yang terus dan pantas kita doakan selama kita masih bernyawa… bukan doa kemulian dan kejayaan semu yang akan kita tinggalkan ini…
@angkisland hanya angki manusia biasa yang akan mejadi tanah kembali, jangan disembah jangan dipuja dielu”kan suatu hari nanti… Jangan!!!! segala kebaikan milik Allah dan segala keburukan sejatinya berasal dari jiwaku yang hina.
Allaahumma Innii A’udzu bika an Usyrika bika wa Anaa A’lamuhuu wa Astaghfiruka Limaa Laa A’lamu
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad dan Shahih Abi Hatim serta yang lainnya, shahih)
Allaahumma Innaa Na’uudzu bika min an Nusyrika bika syai anna’lamuhu wa Nastaghfiruka Limaa Laa Na’lamu
“Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik (menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan kami memohon ampun kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad IV/403 dari Abu Musa al Asy’ari. Dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih al Targhib wa al Tarhib I/121-122 no. 36)
Jangan pernah kita bangga dengan kebaikan yang telah kita lakukan… karena kita tak pernah tahu kebaikan itu akan berakhir seperti apa suatu hari nanti… dan jangan pernah melupakan keburukan kita, karena kita tak pernah tahu keburukan itu akan makin buruk atau mejadi apa nanti,…. mari terus berdoa,,,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisaa’:48)
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim:35)
Dajjal telah datang menipu kita banyak manusia termasuk saya yang menuruti nafsu ini….
waspadalah Dajjal tak terlalu Rasul khawatirkan namun Riya atau syirik samar yang Rasul takutkan… jangan pernah bangga dengan segala apa yg telah kita kerjakan… wasapdalah dengan pujian” manusia
“Sesuatu yang aku khawatrikan menimpa kalian adalah perbuatan syirik asghar.” Lalu para sahabat menanyakan pada beliau, “Apa yang dimaksud syirik ashgor, wahai Rasulullah?”Beliau menjawab, “(Contohnya) adalah riya’. ”
HR. Ahmad 5/428,429. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih, namun ada yang munqothi’ (terputus).
Semoga Allah selamatkan hati-hati kita yang sakit ini…. telah terjerumus dalam keraguan dan berbagai kerancuan kehidupan… selamatkan generasi selanjutnya… selamatkan dan jangan menjadi berakhir seperti jiwa ini…..
Ingatlah sobat ” Sa’ Iki wis Ora Koyo Mbiyen” Maka kembali ke jaman Umat manusia terbaik di zaman Rasul adalah sebuah keselamatan yang amat besar… kembali ke masa lalu masa manusia terbaik dijamin surga selamat pernah hidup… pernah ada dan beliau bukan manusia negeri dongeng dengan cerita” semu,,, namun beliau pernah hadir dan menjadikan banyak manusia benderang terang selamat dari segala keburukan yg telah dianggap baik di zamannya….
Syirik adalah suatu perbuatan dosa yang lebih sulit (sangat samar) untuk dikenali daripada jejak semut yang merayap di atas batu hitam di tengah kegelapan malam.”
shallallahu ‘alaihi wa sallam,”Boleh jadi seseorang mengucapkan suatu kata yang diridhai Allah namun tidak ia sadari, sehingga karena ucapannya ini Allah mengangkat derajatnya. Namun boleh jadi seseorang mengucapkan suatu kata yang dimurkai Allah dan tidak ia sadari, sehingga karena ucapannya ini Allah memasukkannya dalam neraka.” (HR. Bukhari)
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim:35)
Jamane wis bedo mas 🙂
wah bener banget mas….
Sing penting kita kudu selalu seperti d alfatehah, tunjukkan kami d jln yg lurus..
inshaAllah mas… semoga selalu di jalan yg lurus aamiin…
angki judulnya artinya apa
heheh sekarangh jamannya udah gak kayak dulu mbak kwkwk hjeheh
jadi ingat piye kabare
hehehe penak jaman ku to le hehe
Riya’ meniko inggi termasuk sirik kang mas amergi sampun mboten ngagungngake engkang Moho kuoso, rumaose saking pujian amal…salam kenal brandalrijalillah