Selurus apapun manusia berusaha, maka sejatinya tetaplah antar makhluk akan memberikan ujian, satu dengan yang lainnya, fitnah berarti juga ujian. Si a terfitnah si b, atau sebaliknya, maka ketika masing-masing terus menersukan hidup, Sunatullah yang dihindari dan diantisipasi pun tetap akan terjadi.
Seberjuang lurus selurus apapun, maka sunatullah yang lurus itu pun akan berujung ujian bagi yang lain, hingga nanti kelaka bahkan sudah terjadi hujan ujian akan terus saling menguji. Lantas ujian yang seperti apakah yang baik? ujian yang baik yakni yang membuat manusia bersabar dan terus berdoa di penghujung akhir zaman ini, agar di tunjuki petunjuk jalan yang lurus dalam urusannya masing-masing.
“(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa: `Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)`.”(Surah al-Kahfi (18) ayat 10)
Maka bagi yang telah berjuang semaksimal mungkin dengan kadar iman dan ilmunya, semoga Allah terus memberikan petunjuk pada jalan yang lurus. Lantas bagaimana nasib dengan yang tak berdoa, bahkan tak berilmu??
Maka fitnah keburukan akan menggejala mewabah, dan dampak buruk akan lebih terasa, akhirnya fitnah keburukan si pendusta akhir zaman akan semakin lengkap dan siap ditebarkan.
Sejatinya bila keduanya berimbang dunia tetap akan nyaman ditinggali, namun saat kedua telah ada indikasi terlalu berat sebelah, bisa jadi baik juga bisa jadi buruk. Ujian kebaikan bila berat maka akan banyak kebaikan tersebar, namun bila ujian keburukan berat maka keburukan yang akan menyebar.
Lantas bagaimana?? terus berpegang dengan doa, agar diberi petunjuk jalan yang lurus, karena manusia meski berhenti dia akan tetap didatangi ujian tersebut, maka terus berdoa adalah kuncinya, agar setiap rintangan dan ujian ditunjuki mana pilihan yang paling lurus. Karena selurus apapun yang telah dipilih fitnah Sunatullah itu akan datang… datang menghampiri setiap jiwa.
Maka hanya Allah yang dapat memberikan hidayah dan petunjuk, Allah pulalah yang memberikan berbagai macam takdir dan sebabnya, maka kita hanya harus terus berdoa dan terus berjuang ikhlas. Karena meski kita telah berhenti, dunia terus saja berlalu dan makin berlalu.
Maka yang telah menemukan petunjuk, teruslah menjadi Waraqah bin Naufal, yang terus menggenggam erat pertanda dan kabar masa depan, kabar yang kita semua pun selalu samar dengan hal yang gaib, karena hanya Allah lah yang tahu segala yang gaib, dan kabar itu pun hanya dari Allah kita dapatkan melalui RasulNya.
sungguh setiap manusia saling menguji, bahkan manusia dengan makhluk lainnya, jin dan semua yang ada di dunia. Sungguh yang terus berjaga diperbatasan negeri yang akan terus sadar siapa yang sedang bersiap untuk datang dan terus menebarkan ujian keburukannya.
Maka jalan keselamatan itu dengan menyelamatkan ke atas bahtera, karena gelombang dna banjir bandang itu akan datang kembali, di mana akan terjadi peperangan mega dahsyat dengan persenjataan modern yang bahkan belum pernah ada di jaman dahulu, peperangan dahsyat tesebut. Kapan itu terjadi?? Saat ujian keburukan telah sempurna, dia lebih dominan dengan kebaikan.
Lantas apa yang harus kita lakukan, kita harus selamatkan jiwa generasi sebelumnya agar terus waspada bagai jiwa Waraqah bin Naufal yang terus peka dengan zaman, dan segala tanda akhir zaman. Terus berdoa dan berdoa, menjadi Rahib-rahib di malam hari, dan singa yang terus menerkam di siang hari,….bersiaga di perbatasan negeri… dan tak terlena dengan jiwa-jiwa yang telah terlalaikan ujian keburukan dunia…
dunia yang penuh dusta dengan cetak birunya yang telah ditemurunkan nenek-nenek moyang dahulu…, terus waspada agar pendengaran mampu terus mendengar seruan kemenangan… Event terbesar orang beriman, yakni panggilan Kemenangan dan seruan kepasrahan, saat Sang Maha Kuasa Memanggil dengan seruan lantangnya, di langit dan angkasa, hingga gunung dan laut bergetar, akan panggilan Sang Maha Esa.
Langit, bintang, bulan, Matahari, awan, terus bersujud dan memujiNya, lantas kita makhluk paling sempurna kenapa lalai dari peringatanNya, bukankah firman-firmanNya telah ada ingatkan jiwa-jiwa manusia yang pelupa??
Selurus apapun hidup kita, Fitnah itu akan terus sempurna, hingga pendusta dengan wujud aslinya akan hadir. Maka saat mendengarnya, tak ada kata lain untuk berlari menyelamatkan Iman bagai pemuda-pemuda Al Kahfi yang bersembunyi dalam goa, tertidur dari arus zamannya, yang sangat menggerus iman.
Maka yang telah tergerus zaman, terus menjadi Zurlqarnain, yang terus adil, yang terus berjuang agar banyak manusia yang selamat. Kerahkan kekuatan teknologi untuk membuat manusia tak terserang Pengrusak akhir zaman yang telah menyebar, yang kelak akan menghisap Danau thabiriyah hingga habis…
Maka keseimbangan teknologi dan keseimbangan agama harus terus terjadi, agar manusia tak terbenam dalam fitnah keburukan, karena keburukan itu akan diawali dengan manusia lupa bahwa dirinya adalah ujian bagi yang lainnya…. dan dia terlalu cinta dengan dunia dan takut dengan kematian…
Selurus apapun dan sebengkong apapun, kita adalah sesama ujian yang diciptakan Allah untuk terus menguji… bismillah… semoga Allah senantiasa menolong kita dalam setiap urusan kita masing-masing….dan semoga petunjuknya dapat membuat amal-amal baik kita diterima aamiin… dan terjauhkan dari amal keburukan yang akan membuat ujian jahat makin merebak…