Saat jamaah aksi 212 telah usai
rencanakan rencana
Teruslah waspada karena sang gembong kesesatan
Iblis Laknatullah juga telah bersiap
memberi komando kepada anak buahnya
bersiaplah wahai anak buahku
jiwa-jiwa kelelahan mengejar dunia itulahs antapan kita
mari sesatkan mereka dengan tak tegak sholat shubuhnya di pagi hari 312
bila Allah masih berikan waktu kita menikmati dunia
mari nina bobokan mereka mar”
maka wahai sobat waspadalah perjuangan belum usai ujian keimanan itu jangan larut dalam uforia
mari bangunkan malam mari terus besiaga di perbatasan negeri
Karena setan tak pernah lelah membuat manusia lalai dan lupa
dan terbuai tidur yang panjang
Segera bangun begitu terdengar kumandang Adzan
Di malam-malam musim dingin, sangat mungkin anda sedang menikmati hangatnya kasur dan lezatnya tidur saat anda mendengar seruan muadzin untuk menunaikan shalat. Anda akan mendengar suara dari dalam diri Anda, “Ayo, bangunlah untuk shalat!” saat anda menggeliat akan terdengar suara lain, “Tidurlah sedikit lagi,” lalu terdengar suara pertama, “Shalat itu lebih baik daripada tidur,” terdengar suara kedua, “Tidur itu nyaman sekali! waktu masih panjang! Tambahlah beberapa menit lagi!” dan begitulah, suara itu bergantian seiring hembusan nafas, “Tidur! Bangun! Tidur! Bangun! Tidur!”[5] maka barangsiapa bersegera bangun setelah mendengar perintah “Bangun!” sungguh dia telah mengalahkan setan dan sukses dengan keridhaan Ar-Rahman. Dan barangsiapa tidur saat terdengar perintah “Tidur!” maka dia telah dikuasai oleh setan dan telinganya dikencingi setan. Simpul-simpul setan di tengkuknya yang berbunyi “Malam masih panjang, tidurlah!” telah mempengaruhinya.
Bersegeralah seketika anda bangun.
Jangan menunda-nunda.
Tinggalkan kasur anda sambil berdzikir kepada Allah, berwudhu, dan tunaikan shalat.
Saat anda bangun tidur dan berwudhu, jangan lupa untuk melaksanakan perintah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
yang termuat dalam atsar Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
berikut ini, “Jika salah seorang dari kalian bangun tidur lantas berwudhu,
hendaklah ber-istintsar (memasukan air ke hidung dan membuangnya) tiga kali. Sesungguhnya setan bermalam di pangkal hidungnya.”