perbedaan ulama dan budayawan
dilahirkan dari orangtua dengan nasab yang baik dan jelas
dari kecil sudah berteman dengan Al Quran
dan kitab-kitab ulama terdahulu
dijaga orangtuanya dari berbagai macam fitnah harta haram dsb..
dibesarkan oleh ibu yang sangat paham dengan agama dan bagaimana cara menyelamatkan anaknya dari api neraka
dari kecil bahkan ada ulama yang tak tahu bagaimana cara berbuat dosa
dan dia hanya kenal dengan Al Quran dan Hadist
hari”nya pun di isi dengan hafalan yang mana hafalan ini akan membuahkan daya fikir dan pehaman yang amat terasah
bagaimana bisa ulama bisa tahu hal yang belum dikerjakan tapi akan tahu hasilnya nanti?? karena ulama membaca kitab, membaca kisah terdahulu dan berbagai macam akibat dan itu disebabkan oleh apa
makanya ulama akan sangat paham bagaimana menyelesaikan sebuah masalah dalam kacamata agama
karena Allah membimbingnya dan membuat kiamat masih terlihat amat jauh dari pandangannya
karena tanda”nya belum beliau rasakan disekitarnya terjadi
ini ulama beneran yah?? yang mereka benar takut kepada allah sudah dari kecil…
kita dibesarkan di negeri yang carut marut
dari sistem penididikannya gak jelas dan gonta ganti
dicampur banyak hal akhirnya tiada ada fokus dalam pematangan olah fikiran dan pemahaman
yang membesar malah olah rasa
akhirnya berbagai macam hal baru dibuatlah agar rasa itu terolah
ini disebabkan karena yang dibaca bukan kitab firmah Tuhan dan orang sholeh
namun yang dijadikan ilmu adalah tangan para penyair dan berbagai macam literasi kuno yang entah bagaimana itu bisa membuat kebiasaan dan budaya…
yah hari-harinya dipenuhi olah rasa
dan setan itu masuk dalam rasa hawa nafsu manusia
disitulah letak beda hakiki dari sebuah hati…
mari kita bandingkan orang yg dari kecil hanya tahu cara berbuat kebaikan dibandingkan dengan orang yang dari kecil sudah dicampur aduk baik dan jahat
nah kira” dari segi hati bersih mana??? dan dari sudt pandang membaca sebab akibat akan lebih baik mana??
tentu ulama yang bersih terjaga dan terlindungi fiman Tuhan dan sabda Nabi yang akan jelas terjaga memberi tahu bagaimana orang awam layaknya kita ini diberi tahu sebab dan akibat kalo begini akan begini dan sebagainya
yah pokoknya adem dah kalo dekat dengan ulama
namun kalo budayawan wah yang timbul kita malah akan berbagai macam atraksi yang akan tercipta, hal-hal yang rasa belum terpuaskan akan diciptakan dan terus diolah yah
kuncinya adalah rasa… rasa yang beda saat dekat dengan hati yang tenang akan berbeda dengan hati budayawan yang senantiasa bergejolak…
yang mana kelemahan budayawan yakni sangat sedikit terbimbing dengan ayat Tuhan akhirnya kadang tidak tahu telah melanggar aturan dalam mengolah rasa….
yah akhirnya gitu saja deh, memang kudu sabar hidup di negeri banyak budayawan di bandingkan ulama…
yang mengerikan itu saat anak kecil jaman sekarang sudah terciprati budaya kata” jorok dan tak senonoh itu… antara kata yang baik dan buruk yang banyak diingat hanya kata yang jorok saja.
sedih ngenes T.T tapi mau bagaimana, ada duittnya jeee ngalirr yah gitu aja dah kalo udah masalah ekonomi nasehat ulama kadang dikalahkan oleh kepentingan olah rasa budayawan mengolah sektor keuangan manusia… yah gitu ajah kok repot.. sudah deh hanya negeri ku yang campur sari….
kalo pengen selamat sudah deh deketin anak” generasi selanjutnya kalo gak firman Allah yah apa sabda Nabi dan deketin ke para ulama saja..
pasti selamat dari kata” yang jelek dan kotor dari budayawan nyeleneh akhir zaman.,….terlalu banyak rasa” akhirnya malah bikin jaman makin belepotan….
mari selamatkan anak-anak peneruns generasi dari kata” byeleneh ahli rasa perasaan…
dan akhir kata lah kamu kik budayawan apa bukan?? ya iya?? wrakadaahhh haseeehh makanya jangan deket-deket yeeehh hehe haseehh
Like this:
Like Loading...