Jiwa Para Penyair

 

bagi salah seorang sahabat yakni Abdullah bin Rawahah
ketika turun ayat wasy syu’araa-u yattabi’uhul ghaawuun (dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat)
sampai maa laa yaf’aluun.. (…apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan [nya]) (Asy-Syu’araa: 224-226),

‘Abdullah bin Rawahah berkata: “Allah benar-benar mengetahui bahwa salah seorang dari mereka itu adalah aku.
” Maka Allah menurunkan ayat selanjutnya (Asy-Syu’araa: 227)
yang mengecualikan ahli syair yang beriman kepada Allah.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan al-Hakim yang bersumber dari Abu Hasan al-Barrad
bahwa ketika turun ayat, wasy syu’araa-u..
(dan penyair-penyair itu…) sampai akhir ayat (Asy-Syu’araa: 224-226),

‘Abdullah bin Rawahah, Ka’b bin Malik dan Hasan bin Tsabit menghadap Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.
dan berkata: “Wahai Rasulullah. Demi Allah, Allah telah menurunkan ayat ini,
dan mengetahui bahwa kami ini para penyair,
karena itu pastilah kami celaka.
” Maka Allah menurunkan ayat selanjutnya (Asy-Syu’araa: 227)
sehingga Rasulullah memanggil mereka kembali dan membacakan ayat tersebut,
yang mengecualikan mereka dari orang-orang yang celaka

siapa yang akan menyangka bahwa dunia kian sempit setelah surat para penyair diturunkan??
bukankan penyair itu berjalan ke sana kemari, diantara lembah dan hutan…

apa yang dikira nikmat yang indah namun semua kosong dan hampa
ketika semua telah dinikmati ternyata itu semua membuat makin sempit dan sempit..

namun akhir surat yang indah itu menjadikan dunia kembali lapang
yah inilah kesempatan bagi yang masih memiliki iman
untuk membuktikan imannya
hingga akhir episode setiap takdir yang telah ditetapkanNya…

maka saat makhluk masih bisa berbuat
maka berbuat kebaikanlah yang tersisa dipenghujung kehidupan

karena kita tak tahu akan dipilihkan jiwa bagai siapa
saat jiwa pemberani Umar tak ada dalam hati, saat jiwa halus nan lembut abu bakar tak juga didapatai, saat jiwa cerdas Usman juga tak kunjung direnungi ada atau para sahabat mulia yang menjadi teladan
tak kunjung di temukan

ada salah seorang sahabat yang bisa dititi jalan kehidupannya
yah seorang yang berakhir dengan indah dan menjadi seorang syuhada

maka dunia ini kembali lapang untuk dijelajahi
lembah-lembahnya, gunungnya yang indah, dan lautannya yang luas
sungguh dunia menjadi lapang dan benderang dengan cahaya keimanan

bongkahan jiwa penuh syair itu akan terus bergemuruh
dengan dipandu dengan Al quran dan Sunnah
dan terus berjuang ittiba mengikuti sekuat iman dan takwa
iman yang mampu ditingkatkan, la yukalifullahunafsan illa wus aha

siapa yang menyangka jiwa ini penuh dengan lintasan” bisikan yang entah hanya menari tanpa henti dan terus menelusup
maka dengan Al quran lah jiwa itu tenang dan iman tak tercuri bisikan”setan yang membisiki kejahatan

maka bahagialah jiwa yang menemukan hidayah yang indah itu
karena hidayah itu langka dan Allah yg tahu hidayah itu berhak untuk siapa

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun
yang dapat memberi petunjuk kepadanya Surat Al-Kahf Ayat 17

Semua karena Allah dan segala pujian hanya bagi Allah….
Rabbanawalakal hamdu…

hanya ” Senandung Perjalanan”
bisikan lelah saat dentuman zaman membuat nuansa
perjalanan itu tetap tenang
*sedih kadang kalo di Bus/Travel isinya hanya membuat lalai
tak ingat Allah…. sudah kita buat sendiri saja
biar hati tetap ingat di kala perjalanan yang panjang dan melelahkan…

20tracks ready for free Halal download
selamat menikmati ujian kehidupan semoga sabar senantiasa menetap disanubari….
http://www.angkisland.com/2016/12/senandung-perjalanan.html

One thought on “Jiwa Para Penyair

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s